Bulan September 2014 merupakan awal musim kemarau di Indonesia, dan di sebagian provinsi dan kota yang ada di Indonesia mengalami kekeringan sampai krisis air bersih untuk keperluan mandi cuci masak. Di tahun ini juga 17 Kabupaten yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mengalami air bersih.
Kepala badan penanggulangan daerah provinsi NUsa Tenggara Timur (NTT) mengatakan 17 kabupaten yang mengalami krisis air bersih dan kekeringan akibat musim kemarau terjadi di daratan Timor, Sumba, Dan flores.
Berikut rincian 17 Kabupaten di NTT yang mengalami krisis air bersih dan kekeringan yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kab Timor Tengah Utara (TTU), Kab Kupang, Kab Malaka, Kab Belu, Kab Sumba Tengah, Kab Sumba Barat, Kab Sumba Timur, Kab Sumba Barat Daya, Kab Rote Ndao, KAb sabu Riaiju, Kab Alor, Kab Lembata, KAb Flores, Kab Ende, Kab Sikka, dan KAb Nagekeo.
Untuk mengatasi masalah krisis air bersih pemerintah setempat sudah merancang usulan untuk pemerintah pusat untuk pembangunan sumur bor di 17 Kabupaten diatas.
Saat ini Pemerintah daerah NTT juga sedang merancang membuat 10 sumur bor dan investasi air bersih di sepuluh titik setiap kabupaten, maka total intervensi air bersih sekitar 170 titik yang diperkirakan menelan biaya 15 Miliar Rupiah.
Kepala badan penanggulangan daerah provinsi NUsa Tenggara Timur (NTT) mengatakan 17 kabupaten yang mengalami krisis air bersih dan kekeringan akibat musim kemarau terjadi di daratan Timor, Sumba, Dan flores.
Berikut rincian 17 Kabupaten di NTT yang mengalami krisis air bersih dan kekeringan yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kab Timor Tengah Utara (TTU), Kab Kupang, Kab Malaka, Kab Belu, Kab Sumba Tengah, Kab Sumba Barat, Kab Sumba Timur, Kab Sumba Barat Daya, Kab Rote Ndao, KAb sabu Riaiju, Kab Alor, Kab Lembata, KAb Flores, Kab Ende, Kab Sikka, dan KAb Nagekeo.
Untuk mengatasi masalah krisis air bersih pemerintah setempat sudah merancang usulan untuk pemerintah pusat untuk pembangunan sumur bor di 17 Kabupaten diatas.
Saat ini Pemerintah daerah NTT juga sedang merancang membuat 10 sumur bor dan investasi air bersih di sepuluh titik setiap kabupaten, maka total intervensi air bersih sekitar 170 titik yang diperkirakan menelan biaya 15 Miliar Rupiah.