Latest News

Prinsip kerja seterika listrik | Perbaikan Peralatan Rumah Tangga

Kali ini akan dibahas mengenai prinsip kerja setrika listrik yang termasuk dalam keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik

Bila   seterika   dihubungkan   ke   sumber tegangan   listrik   dan   dihidupkan   (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas.   Dengan   adanya   arus   listrik yang   mengalir   ini,   elemen   pemanas membangkitkan      panas.     Panas     ini kemudian   disalurkan   secara   konduksi pada         permukaan     dasar     seterika (permukaan     yang     digunakan     untuk melicinkan     pakaian).     Panas     yang dibangkitkan ini akan terus meningkat bila arus  listrik  terus  mengalir.  Oleh  karena itu, bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur      suhu,      untuk      mencegah terjadinya   panas   lebih   seterika   harus diputuskan   dari   sumber   listriknya   dan disambungkan  kembali  bila  suhu  mulai kurang.    Demikian    kondisi    ini   terjadi secara berulang.

Namun, bila seterika sudah dilengkapi dengan pengatur suhu, maka seterika akan memutuskan aliran listriknya secara otomatis bila suhu telah mencapai maksimal. Sebaliknya bila suhu menurun sampai harga tertentu, seterika juga akan secara otomatis menghubungkan aliran listrikya. Demikian siklus kerja otomatis ini berulang.



• Beberapa seterika komersial mem- punyai     boiler    yang    terpisah    dari seterikanya     dan   dilengkapi   dengan katup pengatur jumlah semburan uap.
•  Penyeterikaan   pada   umumnya   dila- kukan di atas meja seterikaan yang yaberukuran kecil, ringan, dan dapat dilipat yang bagian atasnya dilapisi dengan bahan anti panas.
• Meja    seterikaan    jenis    tertentu dilengkapi  dengan  elemen  pemanas dan pedal vakum untuk menyedot air melalui     permukaan    meja   sehingga kain/bahan     yang   diaturerika   dalam keadaan kering.
• Pada  loundry  komersial,  biasanya menggunakan tekanan uap untuk menyeterika     tidak    seperti    seterika biasa.
• Seterika   seringkali   menyebab-kan kebakaran dan luka akibat dari  panas dan     beratnya.   Hal   ini   terjadi   bila seterika terjatuh dari atas meja dan menimpa orang.

Tips memilih setrika yang baik:

•    Pilih       model       yang       membuat penyeterikaan bisa dilakukan dengan mudah.
•    Sesuaikan   seterika   dengan   tangan anda.     Sangatlah    penting    memilih seterika        yang   mempunyai   tangkai pemegang     sesuai   dengan   tangan anda.     Berat    seterika    juga    perlu dipertimbangkan.

•    Bila   bahan   yang   akan   diaturerika bermacam -macam maka perlu dipilih seterika dengan uap yang cukup banyak. Misalnya, kalau bahan terdiri dari bahan serat alami (linen, cotton) perlu     uap    cukup    banyak.    Untuk bahan-bahan  sintetik  cukup  dengan uap yang lebih sedikit.

•    Pilih  yang  ada  saklar pengaturanya yang     terlihat     jelas     dan     dapat digunakan dengan mudah. Misalnya pengaturan untuk jenis-jenis bahan yang akan  diaturerika  kelihatan jelas dan tidak membingungkan.

Perwawatan Setrika Listrik

 1.  Kabel daya:
Kabel daya merupakan saluran daya listrik  dari  sumber  ke  seterika. Seterika biasanya dalam pemakaian- nya akan bergerak ke segala arah sesuai dengan kebutuhan. Akibat dari pergerakan ini seringkali membuat kabel tergulung dan melintir dan gulungan/pelintiran  yang  berjalan dalam waktu lama bisa meng- goyahkan sambungan dan dudukan terminal, merusakkan isolasi dan bahkan bisa memutuskan kabel penghubungnya. Kontak yang tidak kuat/longgar akan mengakibatkan pemanasan  setempat  atau  percikan api listrik yang bisa menyebabkan bahaya kebakaran. Kabel yang isolasinya   mengelupas   atau   rusak akan menimbulkan bahaya sengatan listrik bagi manusia. Untuk mencegah terjadinya  hal-hal  yang  tidak diinginkan perlu dilakukan penge- cekan dan pengencangan terminal- terminal sambungan, pengisolasian kembali   bagian   kabel   yang   mengalami kerusakan isolasinya atau mengganti kabel dayanya

2.  Seterika tidak panas
Bila setelah dihubungkan ke sumber listrik,  seterika  tidak  panas,  semen- tara lampu indikator mati, maka perlu diperiksa sumber tegangan. Jika sumber ada tegangannya maka perlu diperiksa saklar/saklar On/Off. Jika saklar/saklar belum di”On”kan maka “On”kanlah. Jika setelah di”On”kan, seterika   masih   tetap   tidak   panas, maka lakukan langkah 3.

3.  Periksalah  dan kencangkan  koneksi- koneksi terminal dan kemudian perik- salah apakah  kabelnya masih dalam keadaan baik dengan menggunakan multitester pada posisi Ohmmeter. Pemeriksaan dilakukan pada ujung tusuk     kontak    kabel    daya.    Jika berdasarkan     hasil       pengecekan ternyata     terhubung   maka   seterika siap untuk dioperasikan.  Namun jika ternyata tidak ada hubungan maka dilakukan langkah 4.

4.  Lepas   terminal   sambungan   antara kabel daya dan elemen pemanas. Kemudian  periksa  kondisi kabel dan elemen     pemanasnya   seperti   yang dilakukan  pada langkah 3. Jika dite- mukan bagian yang putus pada kabel maka gantilah/sambunglah kabelnya, namun jika ditemukan bahwa yang terputus adalah elemen pemanasnya maka gantilah dengan yang baru.

5. Bila pengaturan panas yang tidak berfungsi dengan baik, seperti setelah dilakukan pengaturan pada suhu atau untuk jenis kain tertentu seterika tidak memberikan     respon    sebagaimana yang     seharusnya,     berarti     perlu penggantian komponen kontrolnya.

Sekian dulu tentang Sterika listrik
Semoga Bermanfaat

 Baca Juga

Prinsip Kerja Trafo Step Up dan Step Down
Prinsip kerja seterika listrik | Perbaikan Peralatan Rumah Tangga
prinsip kerja sensor vibrasi mesin
mengenal prinsip kerja transformator
prinsip kerja steam boiler
pengertian dan prinsip kerja turbin uap
prinsip kerja conductivity meter
prinsip kerja kondensor
Prinsip Kerja Superheater
Prinsip Sederhana Albert Einstein tentang Kehidupan