Pengertian Evaporasi
Evaporasi ialah suatu proses penguapan sebagian atau keseluruhan pelarut sehingga yang tersisa hanya larutan yang pekat atau kental serta memiliki konsentrasi yang tinggi. Tujuan dari evaporasi ini sendiri ialah untuk memekatkan larutan yang terdiri dari komponen zat yang memiliki titik didih rendah (mudah menguap) dengan zat yang memiliki titik didih yang tinggi (tidak mudah menguap), dalam proses evaporasi kebanyakan pelarutnya adalah air, zat inilah yang diuapkan agar terlepas dari liquid yang diinginkan. Proses evaporasi ini berbeda dengan pengeringan, karena hasil dari evaporasi masih merupakan liquid cair tetapi memiliki viskositas yang tinggi (kekentalan) tetapi tidak dalam berbentuk padat, dan liquid kental inilah yang menjadi produk dalam proses evaporasi.
Dalam proses evaporasi terdapat dua peristiwa yang terjadi, yaitu:
- Interface evaporation, yaitu proses dimana air akan berubah menjadi uap air (gelembung) di permukaan.
- Vertikal vapour transfers, merupakan perpindahan lapisan yang kenyang dengan uap air dari interface ke uap (atmosfer bebas).
Proses penguapan dapat terjadi akibat dari beberapa faktor, berikut faktor yang mempengaruhi proses terjadinya penguapan dari permukaan cairan:
1. Suhu
Walaupun cairan dapat dievaporasi di bawah sushu titik didihnya, namum proses penguapannya akan lebih cepat bila suhu di sekitarnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan titik didihnya. Hal ini terjadi karena evaporasi akan menyerap kalor laten yang ada disekelilingnya.
2. Kelembaban udara
Semakin kering udara (sedikitnya kandungan air dalam udara) maka proses penguapan akan lebih cepat terjadi.
3. Kecepatan angin
Sirkulasi udara yang cepat akan membantu pergerakan molekul air, contohnya saja saat anda menjemur pakaian, pasti pakaian yang anda jemur akan lebih cepat kering jika diletakkan pada tempat yang memiliki sirkulasi angin yang lancar.
4. Sifat cairan
Cairan yang memiliki titik didih yang yang rendah akan lebih cepat terevaporasi jika dibandingkan dengan cairan yang memiliki titik didih yang tinggi.
5. Tekanan
Semakin besar tekanan yang dialami maka proses evaporasi akan lebih lambat, begitupun sebaliknya, sehingga terdapat jenis evaporator vacum yang berarti evaporator tersebut menggunakan tekanan hampa atau tekannya dibawah tekanan udara luar (<1 atm).
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan suatu liquid dengan adanya penambahan panas atau perpindahan kalor kedalam zat cair mendidih. Sumber panas dapat disuplai dengan berbagai cara, baik itu panas secara alami maupun dengan injeksi steam. Insentifitas pendidihan pada proses evaporasi dapat diurutkan sebagai berikut:
- Pemberian panas ke dalam cairan, dengan ketentuan makin tinggi pressure maka makin besar pula panas yang dibutuhkan, jadi perlu pengurangan pressure agar didapatkan kondisi operasi yang optimal.
- Pembentukan gelembung-gelembung (bubble) yang disebabkan oleh uap, terbentuknya gelembung sebagai tanda terbentuknya nukleat.
- Pemisahan uap dari cairan.
Beberapa orang tidak dapat membedakan proses evaporasi dengan beberapa proses yang hampir mirip, seperti misalnya distilasi, kristalisasi dan pengeringan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pebedaan evaporasi dengan proses-proses tersebut:
Perbedaan evaporasi dengan distilasi
Walaupun kedua proses ini memiliki prinsip yang sama yaitu penguapan, tetapi perbedaanya dapat dilihat dari tujuannya, dikarenakan hasil uap dari evaporasi merupakan komponen tunggal, walaupun uap tersebut terdiri dari beberapa campuran, tetapi tidak ada usaha untuk memisahkan uap tersebut kedalam fraksi-fraksi, sedangkan proses destilasi merupakan proses pemisahan suatu larutan kedalam fraksi-fraksi berdasarkan titik didihnya, fraksi inilah yang merupakan produk dari hasil destilasi. untuk lebih jelasnya silahkan anda baca proses destilasi minyak bumi.
Evaporasi dengan kristalisasi
Evaporasi tentunya berbeda dengan kristalisai, proses evaporasi hanya bertujuan untuk memekatkan larutan bukan untuk membuat kristal. Evaporasi pada umumnya digunakan untuk mengurangi volume cairan dengan menghilangkan pelarut seperti air, sehingga cara tersebut terkadang menghasilkan konsentrasi larutan berbentuk lumpur kristal di dalam larutan induk.
Evaporasi dengan pengeringan
Proses evaporasi berbeda pengeringan, karena sisa pengupan pada evaporasi merupakan zat cair, terkadang zat tersebut merupakan zat yang sangat viskos tetapi tidak padat, perbenaan lainnya yaitu, dalam evaporasi cairan yang diuapkan secara kuantitas relatif banyak dibandingkan dengan pengeringan.
Perbedaan evaporasi dengan distilasi
Walaupun kedua proses ini memiliki prinsip yang sama yaitu penguapan, tetapi perbedaanya dapat dilihat dari tujuannya, dikarenakan hasil uap dari evaporasi merupakan komponen tunggal, walaupun uap tersebut terdiri dari beberapa campuran, tetapi tidak ada usaha untuk memisahkan uap tersebut kedalam fraksi-fraksi, sedangkan proses destilasi merupakan proses pemisahan suatu larutan kedalam fraksi-fraksi berdasarkan titik didihnya, fraksi inilah yang merupakan produk dari hasil destilasi. untuk lebih jelasnya silahkan anda baca proses destilasi minyak bumi.
Evaporasi dengan kristalisasi
Evaporasi tentunya berbeda dengan kristalisai, proses evaporasi hanya bertujuan untuk memekatkan larutan bukan untuk membuat kristal. Evaporasi pada umumnya digunakan untuk mengurangi volume cairan dengan menghilangkan pelarut seperti air, sehingga cara tersebut terkadang menghasilkan konsentrasi larutan berbentuk lumpur kristal di dalam larutan induk.
Evaporasi dengan pengeringan
Proses evaporasi berbeda pengeringan, karena sisa pengupan pada evaporasi merupakan zat cair, terkadang zat tersebut merupakan zat yang sangat viskos tetapi tidak padat, perbenaan lainnya yaitu, dalam evaporasi cairan yang diuapkan secara kuantitas relatif banyak dibandingkan dengan pengeringan.
Demikianlah sedikit defenisi tentang evaporasi, semoga bermanfaat bagi pembaca dan marilah kita belajar bersama-sama, Terimakasih!