Latest News

praktikum Pengukuran Kerataan/Kedataran Permukaan

setelah sebelumnya membahas Macam - Macam Transmisi pada Elemen Mesin, Beserta Kelebihan dan Kekurangannya dan  PENGUJIAN SUBTITUSI CaCO3 TAIWAN DENGAN CaCO3 PRODUK LOKAL UNTUK INDUSTRI BERBAHAN BAKU PVC - PART I  maka kali ini kami akan menyampaikan salah satu hasil praktek kami tentang praktikum Pengukuran Kerataan/Kedataran Permukaan


1. Dasar Teori Alat Ukur
1.1   Pengertian Pengukuran Kerataan/Kedataran Permukaan

http://kafecerita23.blogspot.sg/

1.2   Jenis-Jenis Alat Ukur Kerataan/Kedataran
Jenis alat ukur kerataan yaitu pendatar horizontal.
1.3   Cara Menggunakan Macam-Macam Alat Ukur Pengukuran Kerataan
Cara penggunaan alat ukur kerataan yaitu pendatar horizontal adalah dengan cara meletakkan pendatar horizontal pada meja rata yang ingin kita ukur kerataannya, dan cara meletakkannya harus berimpit dengan garis yang berada pada meja rata.
1.4   Aplikasi Pengukuran Kerataan Permukaan Dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari pengukuran kerataan permukaan biasa digunakan untuk mengetahui kerataan permukaan suatu landasan dan untuk menganalisisnya.
2. Tujuan Praktikum Pengukuran Kerataan Permukaan
2.1    Tujuan Umum
Mengetahui teknik atau cara mengukur kerataan dengan pendatar
2.2    Tujuan Khusus
Mampu melakukan pengukuran suatu garis dengan pendatar dan mampu menerapkan pengukuran kelurusan untuk analisis kerataan suatu bidang.
3. Peralatan dan Benda Ukur
3.1    Alat Ukur Praktikum dan Gambarnya
Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran kerataan permukaan adalah pendatar horizontal dan beberapa alat bantu seperti batang pembimbing, klem serta kunci pas.
3.2    Gambar Benda Kerja Dalam Pengukuran

3.3    Prosedur Setting Nol
Berikut ini cara melakukan setting nol:
a.       Bersihkan permukaan meja rata dan kaki pendatar.
b.      Letakkan pendatar sedemikian rupa sehingga posisi gelembung berada di tengah. (Pada garis yang datar walaupun leveling belum dilakukan pasti terdapat garis datar di permukaan meja rata).
c.       Pasang batang pembimbing sehingga posisi pendatar diharapkan dapat menempati posisi yang sama saat penyetelan dilakukan. Beri tanda pada posisi kaki-kaki pendatar.
d.      Balikkan posisi pendatar pada tempat yang sama. Dalam posisi ini letak gelembung udara harus berada di tengah yang menandakan kaki-kaki pendatar sejajar dengan tabung air.
e.       Bila terjadi penyimpangan (posisi gelembung tidak berada di tengah-tengah), maka lakukan penyetelan kedudukan tabung sehingga posisi tabung bergeser setengah dari penyimpangan semula. Mintalah bantuan dalam melakukan hal ini.
f.       Balikkan posisi pendatar, bila gelembung udara berada pada posisi yang sama dengan posisi gelembung sebelum dibalik, maka hal ini menunjukan posisikedua kaki telah sejajar dengan posisi tabung. Bila masih terdapat penyimpangan (psosisi gelembung tidak sama dengan posisi gelembung sebelum pendatar dibalik posisinya) maka lakukan penyetelan tabung sehingga posisi gelembung bergeser sebesar setengah dari penyimpangan tersebut.
g.      Lakukan hal ini sampai posisi gelembung sama, ketika pada saat pendatar dibalik.
3.4    Prosedur Pengukuran Kerataan Permukaan
Ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam pengukuran kerataan permukaan, yaitu:
A. Penyetelan Kedataran Meja Kerja
Penyetelan ini bertujuan agar garis (pada meja kerja) yang akan diukur berada pada jangkauan ukur pendatar. Berikut ini merupakan prosesnya.
a.       Letakkan pendatar pada posisi sejajar dengan garis yang menghubungkan dua kaki penyangga meja (kaki pertama dan kaki kedua). Berilah tanda positif tersebut.
b.      Aturlah posisi gelembung sehingga berada di tengah tabung dengan cara menaikkan atau menurunkan ssalah satu kaki penyangga meja (kaki pertama atau kedua) dengan menggunakan kunci pas.
c.       Posisikan pendatar berimpit dengan garis yang melalui kaki ketiga dan tegak lurus dengan garis yang menghubungkan kaki pertama dan kedua.
d.      Aturlah posisi gelembung sehingga berada di tengah tabung dengan cara menaikkan atau menurunkan kaki ketiga penyangga.
e.       Ulangi prosedur tersebut hingga posisi gelembung udara tidak berubah pada saat posisi pendatar dibalik.
B. Pengukuran Kerataan
a.       Pasang batang pembimbing pada garis diagonal meja rata yang akan diperiksa kelurusannya, atur sedemikian rupa sehingga skala pada batang pembimbing melingkupi daerah pemeriksaan, dan jepit pada sekitar ujung diagonal meja.
b.      Beri tanda selang kedudukan kaki-kaki pendatar yang akan digunakan selama pengukuran. Panjang selang pengukuran tersebut diukur sesuai dengan panjang antara jarak center kaki depan pendatar dengan jarak center belakang pendatar.
c.       Letakkan pendatar selang pertama. Lakukan pembacaan posisi gelembung udara dengan urutan pembacaan skala kiri yang dilanjutkan dengan pembacaan skala kanan. Pembacaan positif dan negatif dapat diasumsikan sendiri (penyimpangan ke kiri atau ke kanan).
d.      Balik posisi pendatar kemudian ulangi pembacaan posisi gelembung seperti prosedur di atas.
e.       Ulangi pembacaan posisi gelembung untuk selang-selang berikutnya (empat kali pembacaan pada masing-masing selang: baca skala kanan, baca skala kiri, posisi pendatar dibalik, baca skala kiri dan baca skala kanan).
f.       Setelah pembacaan pada selang terakhir, ulangi prosedur di atas dengan urutan selang terakhir ke selang pertama.
4. Pembahasan
4.1    Data Pengukuran
Posisi
Pengukuran Maju
Rata-rata
Posisi Awal
Skala Kiri
Skala Kanan
1.
- 1,5
+ 1,5

2.
- 6
+ 6

3.
- 7
+ 7

4.
- 6
+ 6

5.
- 5,5
+ 5,5

6.
- 8,5
+ 8,5


4.2    Grafik Hasil Pengukuran

4.3    Analisis
5. Kesimpulan dan Saran
5.1    Kesimpulan
5.2    Saran
Daftar Pustaka
Rochim, Taufik & Soetarto. 1980. Teknik Pengukuran (Metrologi Industri). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Arifin, Syamsul. 1981. Alat-Alat Ukur dan Mesin-Mesin Perkakas. Ghalia Indonesia: Jakarta Timur.
S.F. Krar, J.W. Oswald, & J.E. St. Amand. 1985. Machine Tool Operations. McGraw-Hill, Inc.: Auckland.
Burghart, Henry D. Cs. 1959. Machine Tool Operation Fifth Edition Part 1. Mc Graw-Hill, Inc.: New York.