BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dari hasil
pengujian yang dilakukan
di Laboratoium Uji
Tarik Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada diperoleh data
seperti Tabel 1. pada Tabel 2, 3, dan 4
disajikan hasil perhitungan statistik.
Tabel 1. Hasil uji tarik spesimen PVC
Keterangan:
*A: tegangan tarik maksimum (N/mm2), B: regangan
saat A (daerah proporsional) (%)
C: tegangan tarik saat putus (N/mm2), D: regangan
saat putus (%)
Table 2. Data tegangan dan regangan hasil uji tarik.
Tabel 3. Perhitungan standard deviasi dan nilai t untuk tegangan tarik.
Keterangan:
Deviasi standard = 2,077856, t-test = 4,257042,
t-tabel (5%) = 1,833, t-tabel (2,5%)= 2,262
Tabel 4. Perhitungan standard deviasi dan nilai t untuk regangan
Keterangan:
Deviasi rata-rata= 0,484; deviasi standard = 1,253; t-test = 1,221502; t-tabel (5%) =
1,833; t-tabel (2,5%) = 2,262
Dengan tingkat kepercayaan 95% untuk dua daerah
penolakan (α /2=0,025) maka hipotesis yang dapat terjadi adalah :
H0: diterima apabila : ( -2,28 ≤ ttest ≤ .2,28)
H1: diterima apabila : ttest > 2,28 atau ttest < -2,28
Dari Tabel
3 maka dapat
dilihat bahwa untuk
hipotesis ‘terdapat perbedaan rata-rata tegangan tarik pada
formula PVC dengan bahan penambah CaCO3
dari Gunung Kidul terhadap PVC dengan bahan penambah CaCO3 dari Taiwan’
bila ttest=4,257042 dan
ttabel (25%) =
2,262 (t test>
ttαbe/) maka hipotesis
itolak. Dengan
kata lain ‘tidak
terdapat perbedaan rata-rata
tegangan tarik pada
formula PVC dengan
bahan penambah CaCO3 dari
Gunung Kidul terhadap PVC dengan bahan penambah CaCO3
dari Taiwan’.
Namun bila
dilihat fenomena pada
regangannya (tabel 4)
yang terjadi adalah
ttest = 1,221052
dengan ttabel (2,5%)
= 2,262, maka
-2,28 = ttest 2,28 dengan
kata lain bila
dimunculkan hipotesa: ‘terdapat
perbedaan rata-rata regangan
akibat uji tarik
pada formula PVC dengan bahan penambah CaCO3 dari
Gunung Kidul terhadap
PVC dengan bahan
penambah CaCO3 dari Taiwan’,
maka hipotesis ini diterima. Uji hipotesis dirangkum pada Tabel 5.
Tabel 5. Rangkuman uji hipotesis
Dari hasil
yang telah didapatkan
dapat direkomendasikan bahwa
pada
formula PVC:CaCO3 = 1:1 untuk pemakaian CaCO3 dari
Gunung Kidul, tidak disarankan digunakan
untuk produk berupa:
pipa air, botol
kemasan, pembungkus kabel
listrik, kulit sintetis,
perapat, dan berbagai aplikasi
yang memerlukan kelenturan tinggi.
Akibat-akibat
yang dapat terjadi untuk pemakaian CaCO3
dari Gunung Kidul diantaranya adalah :
·
pipa air/botol kemasan/mudah pecah bila
terkena tekanan atau jatuh,
·
produk mudah retak akibat penggunaan pada
udara trbuka,
·
produk tidak mampu menahan tekanan dari dalam
yang fluktuatif,
·
produk tidak mamapu menahan tekanan
kejut dari luar
·
tidak
mampu menahan penetrasi
tekanan gas / zat cair
pada perapat / gasket.
Pemanfaatan
bahan penambah CaCO3 dari Gunung Kidul untuk produk-produk di
atas akan memuncul
kualitas produk kelas
dua / rendah karena kemungkinan tidak
memenuhi standard produk.
Pemanfaatan bahan penambah CaCO3
dari Gunung Kidul disarankan untuk produk-produk seperti : pipa
listrik, plafond, dinding, ubin, krey (blinds), pelapis kertas, pelapis
tahan karat, kopling pompa air dan
kompresor.
BAB
V
KESIMPULAN
Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
adalah:
1. Tidak terdapat
perbedaan rata-rata tegangan
tarik yang signifikan
antara PVC yang diproduksi dengan
tambahan CaCO3 lokal dan CaCO3 impor.
2. Rata-rata
regangan PVC dengan
bahan CaCO3 lokal
berbeda secara signifikan dengan
PVC dengan bahan
CaCO3 impor. Karenanya, pemanfaatan bahan
penambah CaCO3 lokal
pada formula PVC
tidak disarankan untuk produk-produk
yang memerlukan kelenturan
atau fleksibilitas tinggi.
3. Perlu diteliti lebih lanjut kandungan unsur kimia
CaCO3 dari Guung Kidul apakah
memenuhi standard / kriteria internasional
sebagai produk yang diperdagangkan.
LANJUTANNYA DI BAHAS DI BAWAH
=====================================================================
=====================================================================