Minyak Bumi merupakan senyawa organik yang tersusun dari sebagian besar karbon serta hidrogen sehingga disebut sebagai Hidrokarbon. Berdasarkan strukturnya secara umum, maka senyawa hidrokarbon dibagi atas empat kategori, yaitu:
",2 Merupakan senyawa hidrokarbon dengan struktur molekul yang lebih kompleks dibanding dengan senyawa parafinic. Senyawa naphtanic adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan bentuk rantai cincin (siklis). Sebelumnya naphtanic disebut dengan metilen seperti misalnya tetrametilen dan heksametilen. dekarang senyawa tersebut dikenal dengan sikobutan, siklopentan dan sikloheksa.Senyawa naphtenic dijumpai dalam hampir semua Crude oil, pada catalytic reforming unit, senyawa naphtenic akan kehilangan atom hidrogennya dan akan terkonversi menjadi senyawa aromatic.
Senyawa Parafinic
Yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dengan rumus umum (CnH2n+2). Hidrokarbon golongan ini mempunyai ikatan rantai dengan bentuk lurus maupun becabang. Dalam kondisi temperatur kamar dan tekanan atmosfer, kondisi fasa dan distribusi parafin dalam produk minyak bumi tergantung atom C nya, seperti misalnya atom C1-C4 berfasa Gas dengan produk gas alam (LNG) dan LPG, serta C5-C15 berfasa cair dengan produk Naphta, Bensin, Kerosine, Diesel dan Minyak bakar, dan selanjutnya padat padat yaitu C15+ dengan produk Wax Parafin. Parafin disebut juga dengan alkana dan pada umumnya mempunyai sifat yaitu:
Yaitu senyawa hidrokarbon jenuh dengan rumus umum (CnH2n+2). Hidrokarbon golongan ini mempunyai ikatan rantai dengan bentuk lurus maupun becabang. Dalam kondisi temperatur kamar dan tekanan atmosfer, kondisi fasa dan distribusi parafin dalam produk minyak bumi tergantung atom C nya, seperti misalnya atom C1-C4 berfasa Gas dengan produk gas alam (LNG) dan LPG, serta C5-C15 berfasa cair dengan produk Naphta, Bensin, Kerosine, Diesel dan Minyak bakar, dan selanjutnya padat padat yaitu C15+ dengan produk Wax Parafin. Parafin disebut juga dengan alkana dan pada umumnya mempunyai sifat yaitu:
- Stabil pada suhu kamar.
- Bereaksi lambat dengan klor dengan bantuan sinar matahari.
- Beraksi dengan klor dan brom dengan bantuan katalistor.
- Tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat, larutan alkali pekat, asam nitrat kecuali dengan senyawa yang mempunyai atom karbon tersier.
Senyawa Naphtenic
Senyawa Aromatic
Karakteristik dari senyawa ini adalah struktur benzene segi enam, sehingga senyawa aromatic sering juga disebut sebagai senyawa benzene. Jenis hidrokarbon ini juga merupakan hidrokarbon siklis, namun bedanya dengan senyawa naphtenic adalah adanya ikatan rangkap dalam senyawa hidrokarbon ini, karena pada setiap ikatan satu atom hidrogen dilepaskan. Senyawa aromatic dapat dioksidasi dan akan menghasilkan asam-asam organik. Pada range gasoline, senyawa aromatic merupakan pelarut yang baik serta memiliki angka oktan yang tinggi.
Karakteristik dari senyawa ini adalah struktur benzene segi enam, sehingga senyawa aromatic sering juga disebut sebagai senyawa benzene. Jenis hidrokarbon ini juga merupakan hidrokarbon siklis, namun bedanya dengan senyawa naphtenic adalah adanya ikatan rangkap dalam senyawa hidrokarbon ini, karena pada setiap ikatan satu atom hidrogen dilepaskan. Senyawa aromatic dapat dioksidasi dan akan menghasilkan asam-asam organik. Pada range gasoline, senyawa aromatic merupakan pelarut yang baik serta memiliki angka oktan yang tinggi.
Senyawa Olefinic
Yaitu senyawa hidrokarbon yang lurus maupun bercabang yang kekurangan atom-atom hidrogen sehingga mempunyai ikatan rangkap. Senyawa hidrokarbon ini dapat bereaksi langsung dengan klor, asam klorida dan asam sulfat tanpa menggantikan gugus hidrogennya. senyawa tidak jenuh ini dapat bereaksi dan larut dalam asam sulfat sehingga dapat dihilangkan dari minyak bumi.
Yaitu senyawa hidrokarbon yang lurus maupun bercabang yang kekurangan atom-atom hidrogen sehingga mempunyai ikatan rangkap. Senyawa hidrokarbon ini dapat bereaksi langsung dengan klor, asam klorida dan asam sulfat tanpa menggantikan gugus hidrogennya. senyawa tidak jenuh ini dapat bereaksi dan larut dalam asam sulfat sehingga dapat dihilangkan dari minyak bumi.
Senyawa Olefinic sangat jarang terkandung dalam minyak bumi, karena senyawa ini merupakan hasil dari dekomposisi dari senyawa hidrokarbon lainnya. Senyawa Olefinic dengan konsentrasi tinggi dapat kita peroleh sebagi produk dari Thermal cracking dan Catalytic cracking.
"